Home » Edukasi » Mengenal Celebrity Worship Syndrome, Pengertian, Ciri-ciri dan Tingkatannya

Mengenal Celebrity Worship Syndrome, Pengertian, Ciri-ciri dan Tingkatannya

- By Admin

Mengidolakan seorang aktor, penyanyi, aktris, atlet atau public figure adalah sesuatu hal yang
biasa dan wajar. Ketika seseorang mencapai tingkat popularitasnya, wajar untuk mengagumi
pencapaian mereka dan merasa tehibur sehingga termotivasi untuk melakukan sesuatu. Akan
tetapi, bagaimana jika kekaguman tersebut dapat berubah menjadi obsesi? Fenomena tersebut
sering kita jumpai pada lingkungan sekitar dan hal tersebut dinamakan dengan celebrity
worship syndrome.

Lalu, tahukah kamu apakah celebrity worship syndrome itu?
Melansir dari berbagai sumber, celebrity worship syndrome digambarkan sebagai gangguan
obsesif-adiktif di mana seseorang mengagumi idolanya secara ekstrem seperti benar-benar
terobsesi dan mencari tahu secara detail tentang kehidupan seorang selebriti.
Lebih jelasnya, celebrity worship syndrome merupakan kondisi dimana individu mengagumi
idolanya secara berlebihan. Bukan hanya mengagumi karyanya, seseorang dengan celebrity
worship akan berusaha mencari segala tahu segala informasi bahkan yang bersifat pribadi
tentang idolanya. Tindakan ini mengarah pada perilaku obsesi atau fanatik.

Adapun ciri-ciri pengidap celebrity worship syndrome :
Terkadang seseorang yang mengidap ini tidak pernah menyadari bahwa dirinya sudah terlalu
obsesi dengan idolanya. Pasalnya, mereka selalu menganggap bahwa hal tersebut adalah
sesuatu yang wajar. Berikut beberapa ciri-ciri seseorang yang mengidap celebrity worship
syndrome:

1. Melakukan penguntitan (stalking).
2. Berbelanja secara impulsive (impulsive buying) barang-barang yang berkaitan dengan
idolanya seperti menghabiskan uang secara berlebihan untuk mengoleksi semua barangbarang yang berkaitan dengan idolanya.
3. Gangguan dalam hubungan sosial, dimana mereka akan menghadapi kesulitan untuk
menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.
4. Berusaha keras untuk mengubah penampilan agar terlihat seperti idola favoritnya baik
dari gaya hidup, berpakaian bahkan gaya rambut.
5. Selalu memikirkan tentang idolanya secara terus-menerus sehingga dapat mengganggu
kegiatan produktivitas mereka.
6. Seseorang dengan celebrity worship syndrome cenderung sulit menerima kritik atau
berita negatif tentang idola mereka bahkan dapat menyebabkan tingkat stress dan
depresi yang tinggi.

Selain ciri-ciri di atas, terdapat beberapa tingkatan dalam celebrity worship syndrome yakni
sebagai berikut:

1. The Entertainment – Social Level
Tingkatan ini adalah tingkatan terendah dari celebrity worship syndrome. Tingkatan ini
terdiri dari para individu yang mencari segala macam informasi mengenai idolanya di
internet dan merasa senang serta terhibur dalam menjalin interaksi sosial bersama
orang-orang yang merasakan dan menyukai hal yang sama, seperti komunitas klub
penggemar.
2. The Intense – Personal Level
Tingkatan ini terdiri dari seorang penggemar yang sudah mulai merasa bahwa dirinya
memiliki hubungan personal dengan idolanya. Seseorang dalam tingkatan ini selalu ikut
merasakan emosi yang dirasakan oleh idolanya dan bisa sampai marah apabila ada yang
mengganggu idolanya.
3. The Borderline – Pathological Level
Tingkatan ini merupakan tingkatan yang tertinggi. Dimana tingkatan ini mencakup
orang-orang yang mulai berani melakukan apapun demi idolanya bahkan sampai pada
tahap mengancam orang-orang yang dirasa merugikan idolanya.
Jadi, orang dalam tingkatan ini tidak mampu mengontrol aktivitas terkait atau sangat
berfantasi dengan idola favoritnya.

Itulah, penjelasan singkat mengenai pengertian, ciri-ciri dan tingkatan dari celebrity worship
syndrome. Jadi, walaupun celebrity worship syndrome adalah perasaan keterikatan yang
ekstrem terhadap selebritas, namun tidak semua orang yang mengagumi idolannya adalah orang
yang mengidap celebrity worship syndrome. Yang terpenting adalah bagaimana seorang
penggemar bisa menjadi penggemar yang sehat serta bijak dalam mengagumi idolanya agar
tidak mengganggu diri sendiri dan orang lain.

Penulis : Nurkamala Dewi

Rekomendasi

Berita Terbaru