Sumber foto instagram @/raffinagita1717
Belakangan ini publik sedang diramaikan dengan bisnis yang dilakukan oleh Raffi
Ahmad dan Kaesang Pangarep, pasalnya bisnis yang mereka jalankan banyak yang
sudah gulung tikar. Setidaknya ada 4 bisnis kuliner Kaesang dan 7 bisnis Raffi Ahmad
yang gulung tikar.
Dilansir dari detikcom, terdapat 4 bisnis kuliner putra bungsu Presiden Jokowi tersebut yang
gulung tikar setelah beberapa tahun diluncurkan. Di antaranya, Ternakopi berupa produk kopi
yang aman untuk penderita asam lambung, Goola berupa produk minuman tradisional yang
dikemas lebih modern.
Madhang, aplikasi penghubung antara ibu-ibu jago masak dengan pembeli dan Siapmas
berupa produk minuman dan makanan ringan.
Selain itu, terdapat 7 bisnis Raffi Ahmad dikabarkan gulung tikar dan tutup permanen. Ketujuh
bisnis tersebut adalah Mango Bomb yang sempat populer sekitar tahun 2017, Gigiet Cake
yang muncul sekitar 2018-2019.
Nagitoz, Bakmi RN, dan Kingkong juga turut hilang dari peredaran. Kemudian ada RA Jeans
dan RANS Nusantara yang bergerak dalam bisnis mebel.
Dari kasus ini kepopuleran dan kesuksesan seorang artis tidak bisa menyeimbangi dengan
bisnis yang mereka jalankan, dalam dunia bisnis tentu harus menentukan target dan strategi
secara matang. Dengan strategi maka sebuah perusahaan dapat mengidentifikasi dirinya
sendiri dari pasar, pelanggan, karyawan, dan indikator lainnya untuk memberikan arah
perusahaan.
Menurut Yuswohady, pakar pemasaran dan Managing Partner Inventure, ada faktor yang jauh
lebih penting dari popularitas, yaitu kualitas dan inovasi produk, serta kepuasan konsumen
yang akan menjadi pelanggan.
Selain itu, faktor penting lainnya dalam berbisnis adalah bagaimana menciptakan keunikan
sehingga bisa menjadi pembeda dengan kompetitor lainnya.
Kebanyakan Artis Fomo
Inilah salah satu yang menyebabkan runtuhnya bisnis yang dijalankan, karena dengan
mengikuti trend maka kepuasan penjual akan secara perlahan menghilang yang akhirnya
tidak berjalan secara konsisten. Dilansir dari detikcom, Yuswohady memberikan penilaian
sebagian besar bisnis artis hanya fomo atau mengikuti tren saja.
“Artis ini kebanyakan bisnisnya yang hype seperti yang lagi hype resto apa atau makanan
apa. Dulu grepek, sekarang geprek udah nggak begitu populer, ambil yang lain lagi. Nyari
terus dari satu bisnis ke bisnis berikutnya. Dari satu hype ke hype berikutnya. Akhirnya,
enggak akan pernah sustain,” ujarnya kepada detikcom, Minggu (17/9/2023).
Tidak Memiliki Bakat Bisnis
Bakat ini harus unggul dalam memulai sesuatu, karena ini merupakan kunci utama
kesuksesan. Namun perlu diingat bahwa tak semuanya memiliki bakat berbisnis, meskipun
memiliki modal yang cukup namun ini harus dikembangkan dan perhitungkan terlebih dahulu.
Yuswohady bilang, tidak semua artis memiliki sifat businessman, seperti skill atau kompetensi
untuk mengelola bisnis.
Sudah semestinya memiliki ketekunan, startegi, dan mengembangkan bakat secara matang.
Dengan begitu, maka secara langsung bisa menghadapi kompetitor para pemilik bisnis
lainnya.
Penulis : Dhinda Dei Bambini